Jago Coding, Gadis Cilik Ini Sukses Bikin Google dan Microsoft Terpukau
beritaterkini99 – Seorang gadis berusia 10 bernama Samaira Mehta berhasil memukau perhatian Google dan Microsoft dengan kemampuan coding yang dimilikinya.
Karena jago coding, Google dan Microsoft bahkan sampai mengundang Mehta menjadi pembicara di sebuah konferensi lokal.
Sebagaimana dikutip beritaterkini99 dari Business Insider, Selasa (23/10/2018), di usianya yang masih sangat belia, Samaira Mehta ternyata sudah menjadi founder sekaligus CEO perusahaan bernama CoderBunnyz.
Semua ini dimulai sejak dia berusia 8 tahun. Saat itu dia menciptakan sebuah gim bernama CoderBunnyz.
Tujuannya untuk membantu anak-anak lainnya belajar coding. Bahkan, Samaira Mehta sudah mulai mempelajari coding saat usianya 6 tahun.
Setelah menciptakan gim tersebut, Mehta menang sebagai juara di kompetisi Think Tank Learning’s Pitchfest 2016 dengan hadiah senilai US$ 2.500 atau setara Rp 38 jutaan.
Gara-gara itu pula, Mehta menarik perhatian Cartoon Network yang kala itu sedang mencari anak yang dianggap sebagai Powerpuff Girls dalam dunia nyata.
Ia pun tampil di beberapa siaran berita, kemudian Mehta menjual gim yang diciptakannya itu melalui Amazon.
“Kami telah menjual 1.000 kotak gim, jadi sudah terkumpul lebih dari US$ 35.000, padahal baru ada di pasar selama satu tahun,” kata Mehta.
Mehta dibantu oleh ayahnya, Rakesh Mehta, dalam memasarkan gim tersebut. Usut punya usut, sang ayah merupakan seorang engineer Intel.
Besut Gim Kedua
Kemudian, dirinya meluncurkan inisiatif bernama Yes, 1 Billion Kids Can Code yang membuat banyak orang tertatik untuk berdonasi ke gim tersebut untuk dipakai di sekolah.
Dia juga aktif mengisi workshop dan membantu anak-anak menguasai coding.
Saat ini, sudah 106 sekolah menggunakan gim yang dikembangkannya itu untuk mempelajari coding.
“Di dunia ini, ada lebih dari satu miliar anak-anak. Banyak orang mau berdonasi untuk CoderBunnyz di sekolah dan pada orang di seluruh dunia yang ingin belajar coding,” tuturnya.
Karena penjualan gim pertamanya berlangsung dengan baik, Mehta juga merilis sekuel dari gim tersebut.
Beda dengan gim pertama, gim ini mengajarkan anak-anak untuk melakukan coding dengan bantuan artificial intelligence.
Gim kedua ini bernama CoderMindz. Mehta menyebut gim ini sebagai board game AI pertama.
Seperti CoderBunnyz, anak-anak akan mempelajari prinsip-prinsip dasar AI, konsep melatih model AI, inferensi, dan pembelajaran adaptif. Selanjutnya, mereka bisa menggunakan keterampilan itu untuk mengembangkan robot.
Tidak sendirian, Mehta dibantu oleh adik lelakinya yang baru 6 tahun, yakni Aadit.
Bintang Baru di Silicon Valley
Keberhasilan Samaira Mehta membuatnya sukses mengadakan 60 sesi workshop dan melatih lebih dari 2.000 anak di Silicon Valley.
Workshop ini termasuk di antaranya yang diadakan di kantor pusat Google di Mountain View, California. Di sanalah Samaira bertemu dengan Stacy Sullivan, Chief Culture Officer Google.
“Setelah workshop saya di kantor pusat Google, kami bicara selama satu jam. Dia bilang pada saya, saya telah melakukan hal hebat dan setelah saya lulus dari kampus nanti, saya bisa bekerja untuk Google,” kata Mehta menceritakan pertemuannya dengan Sullivan.
Coder muda itupun memberi jawaban ke Sullivan bahwa dirinya belum tahu apakah tertarik bekerja di Google atau tidak.
Hal tersebut lantaran Samaira Mehta cukup menikmati perannya sebagai seorang entrepreneur.
Tidak hanya itu, dia juga sempat menjadi pembicara di acara milik Microsoft dan Girls Festival yang disponsori oleh World Wide Women baru-baru ini.
Ketemu Bos Facebook
Debut CoderBunnyz membuat Samaira Mehta bertemu dengan sejumlah orang terkenal.
Dia juga mendapatkan sebuah surat dukungan dari mantan ibu negara Michelle Obama.
Samaira Mehta juga bertemu dengan bos Facebook Mark Zuckerberg. Dia sempat bercerita dengan Zuck mengenai pekerjaan coding-nya.
“Saya akhirnya bertemu dengannya. Dia membagikan coklat dan saya bercerita kepada dia bahwa saya adalah coder muda. Dia memberi semangat pada saya dan menyebut saya melakukan hal hebat,” kata Mehta.